Tidak Diterima di SMAN Favorit, Jangan Khawatir Ada Kelas Metaverse

Lebak, - Bagi para siswa-siswi yang tidak lulus dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA favorit, kini jangan khawatir. Karena Pemprov Banten membuka kelas Metaverse (Maya/Virtual/Online) pada beberapa SMAN di Provinsi Banten.

Informasi yang diterima, dari 12 SMA di Provinsi Banten yang membuka kelas Metaverse, ada 2 SMA di Lebak Banten yang membuka kelas Metaverse, yaitu SMAN 1 Malingping dan SMAN 2 Rangkasbitung.

Baca juga: Hadir di Pelantikan Pengurus PII Pusat, Menteri PUPR: Harus Kerja Keras Selesaikan Tugas Negara

Dikonfirmasi terkait kelas Metaverse, Kepala SMAN 1 Malingping, Mursidi, membenarkan hal tersebut dan mengaku sedang mensosialisasikannya.

"Hari ini kami di Pendopo Kecamatan Malingping dan di SMAN 1 Malingping sedang mensosialisasikan kelas Metaverse. Kelas Metaverse Ini merupakan gagasan PJ Gubernur Banten, " ujarnya saat ditemui ruangannya, Selasa 5 Juli 2022.

Baca juga: Rudi Tingkatkan Mutu Pendidikan Batam

Dipertanyakan mengenai sistem pembelajaran kelas Metaverse, Mursidi pun menjelaskan lebih jauh mengenai program tersebut.

"Kelas Metaverse ini dibuka khusus untuk kelas X, dengan usia 16 - 21 tahun. Pendaftar pun dapat dari luar kecamatan Malingping. Nantinya guru mengajarkan siswa secara online, materinya bisa melalui video, ringkasan, tugas atau lainnya, " ucapnya menjelaskan.

Baca juga: Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya

Mursidi pun menambahkan, tidak ada perbedaan secara status siswa antara kelas biasa dengan kelas Metaverse.

"Jangan khawatir mengenai status siswa, sama saja dengan kelas umum biasa, baik status, materi dan beban belajar, ijazah dan hal lainnya. Siswa pun informasinya akan dibantu paket internet untuk belajar, namun kita tidak tahu apakah berbentuk pulsa, melalui sekolah atau langsung kepada para siswa selaku penerima, " ungkapnya.

Baca juga: Ferdiansyah Desak Kemendikbud Ristek Tak Paksakan Implementasi Kurikulum Merdeka

Dari paparan yang diserap, program kelas Metaverse ini merupakan terobosan PJ Gubernur Banten dikarenakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banten masih dibawah rata-rata nasional. (Cex)